Gambar

X-Faktor dan Fatin Juaranya

Oleh Hejis

Tayangan di televisi yang mendapat banyak sekali perhatian dari para pemirsa di Indonesia pada beberapa bulan terakhir ini adalah “X-Faktor”. Tayangan yang dikemas sebagai hiburan musik dalam bentuk kompetisi kecerdasan musik ini mampu menyedot perhatian penonton hingga jutaan pemirsa tiap minggunya di Indonesia hingga mancanegara, misalnya Brunai dan Malaysia. Konon, banyak penonton Malaysia yang sengaja melakukan perjalanan ke dekat perbatasan Indonesia agar dapat menonton secara langsung dari televisi RCTI tiap Jumat, saat ditayangkannya acara itu pada malam harinya.

Dengan tampilan para peserta kompetisi penyanyi favorit pemirsa di panggung yang ditata dekorasinya dengan glamour dan pencahayaan laser yang gemerlap, tayangan ini menjadi hiburan menarik bagi pemirsa. Juri yang digunakan pun merupakan para musisi papan atas di negeri ini. Sebut saja mereka, Ahmad Dhani, Rossa, Anggun, dan Bebi Romeo yang merupakan penyanyi tingkat nasional. Bahkan Anggun merupakan penyanyi berkaliber internasional dan merupakan penyanyi asal Indonesia pertama yang lagunya “Snow on the Sahara” menduduki peringkat pertama di Prancis dan negara-negara lain di Eropa.

Seiring pesatnya perkembangan musik di tanah air, kualitas para penyanyi yang ikut kontes pada babak-babak final dapat dikatakan bagus. Memang, saat audisi enam bulan sebelumnya banyak juga peserta audisi yang hanya bermodalkan rasa percaya diri dan keinginan untuk populer tanpa dibekali dengan kecerdasan musik yang memadai. Namun, di sela-sela tahap audisi ditemukan beberapa peserta yang mampu mengundang tawa karena tampilan mereka lucu dan menghibur. Ini menjadi sisi lain yang menarik di luar tujuan acara X-Faktor itu sendiri, yaitu melahirkan juara menyanyi tingkat nasional.

Modus yang digunakan untuk melahirkan juara itu adalah melalui dua cara, yaitu kriteria dewan juri pada babak audisi dan kriteria jumlah terbanyak SMS yang dikirim oleh pemirsa pada babak final. Selama babak final yang diikuti oleh 13 peserta, empat kelompok peserta dimentori oleh seorang juri untuk setiap kelompok. Mereka dibimbing dalam hal kecerdasan bermusik (terutama teknik-teknik bernyanyi), gaya penampilan di atas panggung, pemilihan lagu sesuai karakter suara peserta, pakaian yang digunakan, interaksi dengan penonton di yang menonton langsung, dan gerakan atau tarian oleh mentornya dan para profesional lain seperti komposer, dancer, perancang mode dan lainnya.

Setelah melalui persaingan ketat dan melelahkan bagi peserta karena mereka dikarantina sekitar enam bulan muncullah dua nama yang berhak maju ke grand final untuk memperebutkan predikat juara. Dua peserta dengan SMS terbanyak itu adalah Fatin Shidqia Lubis dan Novita Dewi Marpaung. Pada klimaks acara ini tersebutlah nama Fatin Shidqia Lubis sebagai juara X-Faktor Indonesia untuk yang pertama kali.

Mengapa Fatin menjadi Juara?

Sebetulnya sulit menyebutkan kriteria yang tepat mengapa Fatin menjadi juara di ajang X-Faktor ini. Hal ini karena beragamnya kriteria untuk penyanyi yang baik dari pengirim SMS sebagai pihak penentu bersifat subjektif yang tak mungkin dilacak dari jutaan pemirsa. Inilah yang disebut X-Faktor. Kita tidak tahu dengan pasti mengapa seseorang menjadi juara atau menjadi terkenal. Sering kali terjadi syarat-syarat umum menjadi juara menyanyi telah dimiliki seseorang, tetapi ternyata orang tersebut malah tidak menjadi juara ketika mengikuti kompetisi.

Namun, dengan semakin canggihnya ilmu pengetahuan, logika berpikir, dan analisis yang semakin tajam, faktor-X dapat semakin diperkecil “daerah yang tidak diketahui.” Misalnya dalam kasus pemilihan kepala daerah, orang dapat memprediksi bahkan mengetahui dengan tingkat keakuratan sekitar 90% siapa yang akan menduduki jabatan kepala daerah dengan menggunakan program analisis statistik, seperti yang dilakukan oleh lembaga-lembaga Quick Count. Bila data tersedia dari waktu ke waktu berapa jumlah SMS atau vote di jejaring sosial, pemenang kontes X-Faktor juga dapat diprediksi dengan cara yang serupa dengan Quick Count.

Hanya saja di tulisan ini tidak tersedia data itu sehingga argumentasi dan berita serta anggapan personal menjadi landasan untuk menjawab mengapa Fatin juara. Sebagaimana yang disaksikan pemirsa, Novita Dewi dianggap memiliki teknik bernyanyi yang lebih baik daripada yang dimiliki Fatin Shidqia. Banyak pihak menjagokan Novita akan menjadi juara. Namun, orang lupa bahwa ini kompetisi yang juaranya ditentukan oleh jumlah SMS yang dikirim pemirsa.

Kita dapat melihat bahwa pengguna hand phone untuk kepentingan hiburan sebagian besar adalah remaja. Dan, remajalah yang “telaten” mengirim SMS dibandingkan orang dewasa ke acara-acara hiburan. Benang merahnya adalah Fatin lebih diidolakan remaja dibandingkan dengan Novita. Usia yang relatif sama dengan mayoritas pengirim SMS, 16 tahun, menjadikan Fatin representasi kaum remaja. Bandingkan dengan usia Novita, pesaingnya, yang 33 tahun dan menurut berita hendak menikah tahun (dengan Alex Rudiart, juga peserta final 13 besar X-Faktor). Tak kalah pentingnya adalah suara khas Fatin lebih kental daripada suara Novita. Novita memang mempunyai suara yang berkualitas namun tingkat kekhasannya di telinga khalayak belum menonjol. Selain itu, sejak awal Fatin telah menancapkan pesona di jutaan khalayak dengan lagu debutan “Grenade” yang penampilannya dipasang di web Bruno Mars sebagai penyanyi yang memopulerkan lagu “Grenade” tersebut.

Faktor kultural dan keyakinan juga berpengaruh terhadap banyaknya pilihan kepada Fatin. Penyanyi pop yang berjilbab dengan suara khas belum pernah tampil di belantara hiburan musik pop Indonesia yang berskala masif. Hal ini mempertemukan ideal-ideal khalayak terhadap sebuah sosok. Salah satu bentuk karakter yang membangun X-faktor dari Fatin mungkin juga berperan penting. Sikap spontan dan polos ketika menanggapi komentar-komentar juri atau kesalahan lupa lirik lagu pada saat bernyanyi hanya dimiliki Fatin dari seluruh kontestan final.

Di luar itu semua, fenomena Fatin menjadi menarik bagi kita. Kaum muda kini dapat lebih banyak mengaktualisasikan dirinya di berbagai ajang pencarian bakat, panggung-panggung musik, arena kompetisi teknologi, ilmu, dan pengetahuan. Kaum muda kini mengetahui bahwa bakat dan kemampuan yang diasah terus akan membuahkan hasil dalam bentuk popularitas dan hadiah-hadiah. Dengan juara, Fatin Shidqia Lubis membawa pulang uang ratusan juta dan mobil serta asuransi, keuntungan rekaman yang totalnya bisa mencapai lebih dari 1 miliar rupiah.

Popularitas, hadiah uang dan mobil memang bukanlah segala-galanya dalam hidup ini. Namun, itu merupakan reward atas sebuah prestasi yang dapat menyenangkan hati untuk mendorong manusia-manusia berprestasi lebih tinggi lagi. Selamat Fatin dan finalis lainnya, kaum muda yang menunjukkan prestasi penyemarak kehidupan di tengah-tengah hingar-bingar berita buruk yang dibuat kaum tua saat ini.*****

3 responses to “X-Faktor dan Fatin Juaranya

  1. suara fatin memang unik dan punya ciri khas..

  2. @Tozca Leather > betul, suaranya unik. Lagu terbaik yg pernah dinyanyikannya adalah Grenade 🙂

  3. Loving the information on this web site, you have done great job on the articles.
    diyshowercurtain | https://www.diyshowercurtain.com

Tinggalkan komentar